TUGAS II



1. History about :


A.History about  printing (Sejarah Mesin Printing)

Sejarah Printer (Teknologi Printing)
Perkembangan percetakan atau teknik cetak-mencetak sudah dimulai pada abad ke-14 secara sederhana di Cina. Orang-orang Cina berhasil melakukan inovasi menciptakan tinta dan block printing yg berpengaruh besar terhadap tradisi tulisan.
Tapi perkembangan teknik cetak di Cina masih kalah dengan perkembangan di Eropa. Karena alfabet Cina memiliki tingkat kesulitan yang tinggi jika diterapkan di mesin tik, dengan ribuan ideogram spesifik. Sehingga hampir gak ada perubahan dalam hal efisiensi produksi di Cina dibandingkan dengan Eropa.
Dan pada awal tahun 1950-an, terjadi perkembangan budaya di Eropa yg membuat kebutuhan proses produksi dokumen tulisan cepat dan murah. Seorang tukang emas dan usahawan asal Jerman, Johannes Guternberg berhasil mengembangkan teknologi mesin pencetak secara revolusioner. Penemuan mesin cetak ini memungkinkan Alkitab jadi buku pertama yg diproduksi secara massal.
Seperti yg kita tau sekarang ini, ada beberapa Jenis Printer yg dibuat dan digunakan. Ada jenis Printer Dot Matrix, DeskJet/InkJet Printer, LaserJet Printer, hingga Thermal Printer.
Sejarah Printer InkJet
Printer system inkjet (Inkjet Printer dan Printer Ink Cartridge) ini pertama diperkenalkan pada tahun 1984. Tugas pencetakan dokumen dan penggantian ink cartridge lebih sering dipergunakan, dengan hasil cetakan yg lebih bersih dari pada pita atau pengisian toner cartridge.
Pada tahun 1984, Walaupun Penerimaan system initahun 1984 belum terlalu diminati seperti saat ini, tapi Printer inkjet menggantikan printer system dot matrik, yg kemudian pabrik-pabrik printer mulai mengkonsep teknologi inkjet sesuai dengan tuntutan kemajuan. Pada tahun 90-an, metode inkjet tersebar luas.
Sejarah Printer LaserJet
Printer dengan kecepatan tinggi pertama kali di kembangkan oleh Remington-Rand pada tahun 1953, yg digunakan di UNIVAC computer.
Chester Carlson memperkenalkan proses cetak basah yg disebut "Electrophotography" pada tahun 1958, yg kemudian hari dinamakan "Xerox", dan kemudian berkembang menjadi penemuan teknologi "Printer Laser”.

B. Sejarah Perkembangan Desain Industri
Sejarah Perlindungan Desain Industri
Jika   dilihat   secara   global,   perlindungan   terhadap   desain   industri   telah
melewati beberapa fase atau tahapan perkembangan tersendiri sejak waktu yang telah
lampau, tepatnya sejak tahun 2800 SM. Pada awalnya hanya dikenal gambar-gambar
dari  suatu  benda  atau  produk.  Orang-orang  yang  membuat  gambar  dari  produk  pada
saat   itu   disebut   dengan   istilah   desainer.   Kemudian   mulai   diadakan   peraturan-
peraturan  mengenai  desain  ini.  Pengaturan  mengenai  desain  industri  ini  umumnya
diberlakukan  di  negara-negara  pada  saat  itu  sedang  giat-giatnya  mengembangkan
sistem  industrinya  atau  yang  disebut  dengan  istilah revolusi  industri,  seperti  yang
terjadi  di  negara  Inggris.  Pengaturan  perlindungan  desain  industri  dibutuhkan  pada
saat  itu  untuk  melindungi  para  desainer  dari  kegiatan  pesaingnya  yang  melakukan
tindakan peniruan terhadap barang-barang yang sangat laku di pasaran. Beberapa  saat  kemudian
pengaturan  mengenai  desain  industri  mengalami
perkembangan  yang  pesat  dan  mulai  mencakup  desain  industri  dalam  bentuk  tiga
dimensi.  Tepatnya  pada  tahun  1798,  pemerintah  mengeluarkan  peraturan  mengenai
desain  industri  dalam  bentuknya  yang  tiga  dimensi  ini  secara  lebih  spesifik,  yakni
melalui Sculpture  Copyright  Act  1798.  Bentuk  pengaturannya  pun  masih  sederhana,
yakni  hanya  meliputi  model  manusia  dan  binatang.  Baru  pada  tahun  1814,  muncul
peraturan perundang-undangan dengan cakupan pengaturan yang telah diperluas lagi.
Pada  tahun  1839  juga  lahir  undang-undang  yang  mengatur  desain  industri  secara
lebih  luas  lagi,  yakni  peraturan  yang  mengatur  mengenai  dimensi  industri  dalam
bentuk yang dua dimensi dan tiga dimensi, yang keseluruhan hasilnya dipakai dalam
proses  industri.  Undang-Undang  tentang  Desain  Industri  tahun  1839  tersebut  juga
mengatur mengenai perlunya diadakan pendaftaran untuk desain industri, tapi jangka
waktu  perlindungannya  masih  singkat.  Tiga  tahun  kemudian,  tepatnya  pada  tahun
1842,  pemerintah  mengeluarkan  undang-undang  terbaru  mengenai  desain  industri,
di mana pengaturannya menjadi lebih komprehensif lagi. Jangka waktu perlindungan
atas hak desain ini tahap demi tahap menjadi lebih diperpanjang.

C. Twentieth century design(Sejarah Desain Abad ke – 20)
Pada awal abad ke-20 gerakan Art Nouveau telah memasuki hampir keseluruhan seni dunia. Keemasasan Art Nouveau berakhir setelah masyarakat merasakan kejenuhan terhadap karya-karya yang ditawarkan. Kuatnya penetarsi industri dalam desain yang mengakibatkan sisi ornamen mulai terpinggirkan. Hal ini terbukti dengan mulai ditinggalkannya unsur-unsur hiasan yang menjadi ciri Art Nouveau. Pada saat yang bersamaan fenomena Horor Vacui dan gagasan ornament and crime dari Adolf loss, mulai menguat, sehingga sisi ornamen diindentikan dengan situasi primitif dan keterbelakangan. Gagasan Loos tentang ornamen pada dasarnya ditujukan kepada kelompok Seccession yang dinilai mendua terhadap ornamen. Seccession merupakan sebuah gerakan dalam arsitektur Austria yang berupaya menghidupkan kembali seni Neoklasik. Pada sisi lainnya berkembangnya industrialisasi menuntut konsep-konsep baru dalam desain, yang selama ini lebih mengacu pada kebesaran seni abad pertengahan. Pikiran-pikiran tentang modernisme menutut bentuk desain dan konsep estetika baru. Berakhirnya art nouveau merupakan permulaan munculnya modernisme (1900-1917). Masa peralihan tersebut disebut dengan proto modernisme.
Proto modernisme merupakan istilah yang diberikan Penny Sparke (1986), terhadap gejala-gejala desain diawal abad 20, yang mengarah pada kecenderungan mekanisasi produksi yang berupaya mengeliminasi ormanen dan dekorasi yang berlebihan. Pada tahun 1900 Van de Velde dan Herman Munthesius membentuk sebuah organisasi yang berupaya membangun keserasian antara seni dan industri, yaitu Deutsche Werkbund. Pada tahun 1907 organisasi ini bertugas menyusun standar seni Jerman. Menurut Fredrich Naumann dalam dunia industri perlu adanya penggabungan selaras antara seniman, produsen, dan pejual. Keterpisahan ketiganya merupakan akibat dari berakhirnya seni kriya Eropa, sebagai konsekwensi munculnya industri secara besar-besaran, oleh karena itu estetika baru harus segera ditemukan, dengan memanfaatkan mesin-mesin yang telah ada (Sparke, 1986). Deutsche Werkbund didirikan pada masa proto modernisme (1907) di Jerman, merupakan lembaga yang berupaya menyeleraskan antara seni, industri dan ketrampilan.
Upaya Deutsche Werkbund tersebut ternyata menemui kegagalan, yang terutama diakibatkan oleh ketidaksesuaian ideologi antara Herman Munthesius dan Henry van de Velde. Konsep pemikiran Munthesisus adalah unsur artistik, budaya, dan ekonomi harus menyatu dalam seni terapan. Menurut Munthesius tidak mungkin merubah seni Jerman secara langsung melainkan bagaimana mengubah sesuatu melalui karakter generasi yang hidup pada kurun waktu tertentu. Berkaitan dengan hal tersebut pengungkapan masalah artistik perlu dikaitkan dengan kebangsaan atau nasionalisme. Pikiran-pikiran tersebut mengemuka mengingat pada kurun waktu yang sama industri wilayah Jerman berkembang dengan pesat, tetapi pada sisi lainnya memunculkan semangat separatisme dibeberapa bagian. Pada kurun tersebut Jerman masih berbentuk negara-negara kecil yang cenderung bermusuhan. Federasi Jerman baru terbentuk setelah perang dunia I.

2. Modern graphic design subfield
Sejarah Desain Grafis telah berkembang sejak zaman Sebelum Masehi yaitu dengan ditemukannya desain binatang purba yang berada di gua Chauvet,Perancis Selatan,yang telah digambar sebelum 30.000 SM yang juga serupa dengan gambar pada gua Lascaux yang digambar pada tahun 14.000 SM dan sebagainya yang menandakan bahwa desain grafis sudah terjadi sejak lama dan 3000-4000 SM merupakan dasar dari seni grafis.
Desain grafis (Graphic Design) diperkenalkan oleh Willian Addison Dwiggins seorang Desainer Amerika pada buku “ New Kind of Printing Calls for New Design” tahun 1922. Raffe’s Graphic Design (1927) dianggap sebagai buku pertama yang menggunakan istilah Desain Grafis.
Henry Cole salah seorang dalam pendidikan desain di Inggris, ia meyakinkan tentang pentingnya desain yang ditunagkan pada jurnal “Journal of Design and Manufactures”.
Pada tahun 1891 sampai 1896, Percetakan William Morris Kelmscott mempublikasikan buku karya desain grafis yang dibuat oleh Arts&Crafts Movements, dan membuat buku dengan desain yang elegan. Morris menyatakan potensi pasar untuk produk-produk desain grafis.
Morris juga mempelopori pemisahan desain grafis dari seni rupa. Karya –karya Morris dan karya dari pergerakan Private Press secara langsung mempengaruhi Art Nouveau, dan secara tidak langsung mempengaruhi perkembangan desain grafis pada awal abad ke 20
Pada tahun 1447, Johannes Gutenberg menemukan teknologi mesin cetak yang bisa digerakkan dengan model tekanan menyerupai disain yang digunakan di Rhineland, Jerman, untuk menghasilkan anggur. Merupakan suatu pengembangan revolusioner yang memungkinkan produksi buku secara massal dengan biaya rendah, yang menjadi bagian dari ledakan informasi pada masa kebangkitan Eropa.
Pada perkembangannya, Aloys Senefelder (1771-1834) menemukan teknik cetak Lithografi. Berbeda dengan mesin cetak Guterberg yang memanfaatkan tehnik cetak tinggi, teknik cetak lithografi menggunakan tehnik cetak datar yang memanfaatkan prinsip saling tolak antara air dengan minyak. Nama lithografi tersebut dari master cetak yang menggunakan media batu litho. Tehnik ini memungkinkan untuk melakukan penggambaran secara lebih leluasa dalam bentuk blok-blok serta ukuran besar, juga memungkinkan dilakukannya pemisahan warna. Sehingga masa ini mendukung pesatnya perkembangan seni poster. Masa keemasan ini disebu-sebut sebagai “The Golden Age of The Poster”.
Kebangkitan Desain Industri terjadi di Inggris ketika revolusi industry abad 18 .desain industry merupakan seni dan ilmu untuk meningkatkan estetika, desain, ergonomi, fungsi, dan / atau kegunaan dari produk diterapkan, dan juga dapat digunakan untuk meningkatkan pemasaran produk dan bahkan produksi. Peran seorang desainer industri adalah untuk menciptakan dan melaksanakan solusi desain untuk masalah bentuk, kegunaan, ergonomi fisik, pemasaran, pengembangan merek, dan penjualan. Seiring perkembangannya Industri ditetapkanlah dasr hukum atas desain industry yaitu . UU pertama yang mengatur mengenai Desain Industri adalah “The designing and printing of linens, cotton, calicoes and muslin act” sekitar tahun 1787. Pada saat ini Desain Industri hanya dalam bentuk 2 Dimensi. Sedangkan Desain Industri dalam bentuk 3 (tiga) Dimensi mulai diatur melalui Sculpture Copyright Act 1798 pengaturannya masih sederhana hanya meliputi model manusia dan binatang. Lalu pada tanggal 20 Maret 1883 The Paris Convention for the Protection of Industrial Property (Paris Convention). Amanat pada pasal 5 Paris Convention menyatakan bahwa Desain Industri harus dilindungi di semua negara anggota Paris Convention

3. Explain about:

Infromation design
Desain sistem adalah sebuah proses menerjemahkan kebutuhan pemakai informasi ke dalam alternatif rancangan sistem informasi. Desain sistem dilakukan berdasarkan informasi yang didapatkan oleh analisis sistem.
Menurut George M.Scott
Desain  sistem  menentukan  bagaimana  suatu  sistem  akan menyelesaikan  apa  yang  mesti  diselesaikan,   tahap  ini menyangkut  mengkonfigurasi  dari  komponen-  komponen perangkat  lunak  dan  perangkat  keras  dari  suatu  sistem sehingga  setelah  instalasi  dari  sistem  akan  benar-  benar memuaskan  rancang  bangun  yang  telah  di  tetapkan  pada akhier tahap analisis sistem.
mendefinisikan desain sistem sebagai penggambaran, perencanaan, dan pembuatan sketsa atau pengaturan beberapa elemen yang terpisah ke dalam satu kesatuan yang utuh dan berfungsi. sebuah proses yang terdiri atas lima kegiatan.
a.Menentukan secara tepat dan terperinci kebutuhan dan bentuk-bentuk informasi yang sebenarnya diperlukan untuk menunjang.
b.  Mengatur semua kebutuhan serta membaginya secara sistematis pada beberapa tahap dan bagian, yang nantinya akan dioperasikan secara standar untuk menghemat waktu dan biaya
c. Menentukan cara pelaksanaan tiap-tiap tugas tersebut
d. Menentukan tingkat ukuran mutu untuk menilai keberhasilan dan Ketidak berhasilan dari tiap-tiap performa tugas-tugas tersebut.
e. Menghilangkan sebanyak mungkin pekerjaan yang akan menghambat implementasi sistem, seperti terjadinya duplikasi (pengulangan yang tidak perlu) mengenai fungsi, tujuan operasi, data, formulir-formulir data masukan, dan laporan-laporan yang sejenis. Disamping itu, juga mengurangi sebanyak mungkin hal-hal yang tidak bermanfaat, yang mungkin terdapat dalam sistem dan prosedur, aliran data yang tidak efisien, dan laporan-laporan yang kurang bermanfaat atau bahkan tidak berguna.

Typography
Tipografi (dalam bahas inggris : Typography) adalah perpaduan antara ilmu seni dan teknik mengatur tulisan, agar maksud serta arti tulisan dapat tersampaikan dengan baik secara visual kepada pembaca. Tipografi tidak hanya terbatas lewat pemilihan jenis huruf, ukuran huruf, dekorasi, kesesuaian dengan tema, tetapi juga meliputi tata letak vertikal atau horizontal tulisan pada sebuah bidang desain. Tipografi juga bisa dikatakan sebagai “visual language” atau dapat berarti “Bahasa yang dapat dilihat”.
Tipografi (typography) menurut Roy Brewer (1971) dapat memiliki pengertian luas yang meliputi penataan dan pola halaman, atau setiap barang cetak. Atau dalam pengertian lebih sempit hanya meliputi pemilihan, penataan dan berbagai hal bertalian pengaturan baris-baris susun huruf (typeset), tidak termasuk ilustrasi dan unsur-unsur lain bukan susun huruf pada pada halaman cetak.
Tipografi Menurut Stanley Marrison “Tipografi dapat didefinisikan sebagai keterampilan mengatur bahan cetak secara baik dengan tujuan tertentu; seperti mengatur tulisan, membagi-bagi ruang/spasi, dan menata/menjaga huruf untuk membantu secara maksimal agar pembaca memahami teks. Typography merupakan cara hemat untuk benar-benar membuat bermanfaat dan hanya secara kebetulan mencapai hasil estetis, oleh karena menikmati pola-pola, jarang sekali menjadi tujuan utama.”
Ilmu tipografi digunakan pada banyak bidang diantaranya desain grafis, desain web, percetakan, majalah, desain produk dll. Tipografi digunakan oleh para desainer untuk berkomunikasi dengan pembacanya secara visual agar maksud dari tulisan lebih mudah difahami.
Sejarah Perkembangan Tipografi
Sejarah perkembangan tipografi dimulai dari penggunaan pictograph. Bentuk bahasa ini antara lain dipergunakan oleh bangsa Viking Norwegia dan Indian Sioux. Di Mesir berkembang jenis huruf Hieratia, yang terkenal dengan nama Hieroglif pada sekitar abad 1300 SM. Bentuk tipografi ini merupakan akar dari bentuk Demotia, yang mulai ditulis dengan menggunakan pena khusus.
Puncak perkembangan tipografi, terjadi kurang lebih pada abad 8 SM di Roma saat orang Romawi mulai membentuk kekuasaannya. Karena bangsa Romawi tidak memiliki sistem tulisan sendiri, mereka mempelajari sistem tulisan Etruska yang merupakan penduduk asli Italia serta menyempurnakannya sehingga terbentuk huruf-huruf Romawi.
Saat ini tipografi mengalami perkembangan dari fase penciptaan dengan tangan hingga mengalami komputerisasi. Fase komputerisasi membuat penggunaan tipografi menjadi lebih mudah dan dalam waktu yang lebih cepat dengan jenis pilihan huruf yang ratusan jumlahnya.
Anatomi huruf dalam tipografi
Setiap bentuk huruf dalam sebuah alfabet memiliki keunikan fisik yang menyebabkan mata kita dapat membedakan antara huruf ‘m’ dengan ‘p’ atau ‘C’ dengan ‘Q’. Keunikan ini disebabkan oleh cara mata kita melihat korelasi antara komponen visual yang satu dengan yang lain. Sekelompok pakar psikologi dari Jerman dan Austria pada tahun 1900 memformulasikan sebuah teori yang dikenal dengan teori Gestalt. Teori ini berbasis pada ‘pattern seeking’ dalam perilaku manusia. Setiap bagian dari sebuah gamabar dapat dianalsisi dan dievaluasi sebagai komponen yang berbeda. Salah satu hukum persepsi dan teori ini membuktikan bahwa untuk mengenal atau ‘membaca’ sebuah gambar diperluakan adanya kontras atara ruang positif yang disebut dengan figure dan ruang negatis yang disebut dengan ground.

Web  Graphic  Design
Perancangan web (web design) adalah istilah umum yang digunakan untuk mencakup bagaimana isi web konten ditampilkan, (biasanya berupa hypertext atau hypermedia) yang dikirimkan ke pengguna akhir melalui World Wide Web, dengan menggunakan sebuah browser web atau perangkat lunak berbasis web. Tujuan dari web design adalah untuk membuat website—sekumpulan konten online termasuk dokumen dan aplikasi yang berada pada server web / server. Sebuah website dapat berupa sekumpulan teks, gambar, suara dan konten lainnya, serta dapat bersifat interaktif ataupun statis.

Instructional design
nstructional System Design (Desain Sistem Pembelajaran) merupakan suatu langkah merancang pembelajaran untuk mendapatkan hasil yang maksimal, efektif dan efisien, serta dapat meningkatkan daya tarik di dalam proses pembelajaran.
Menurut Reiser & Dempsey, 2007, Instructional Design is defined “as a systematic process that is employed to develop education and training programs in a consistent and reliable fashion”
Artinya Desain pembelajaran didefinisikan sebagai proses yang sistematik yang dilakukan untuk mengembangkan program pendidikan dan pelatihan secara konsiten dan dapat diandalkan.
Desain sistem pembelajaran dapat dianggap sebagai kerangka kerja untuk mengembangkan pembelajaran yang dapat mendorong keterlibatan peserta didik untuk belajar lebih cepat dan memperoleh tingkat pengalaman yang lebih mendalam.

Ilustration design
Ilustrasi komputer atau ilustrasi digital adalah penggunaan alat-alat digital untuk menghasilkan gambar di bawah manipulasi langsung dari artis , biasanya melalui perangkat penunjuk seperti tablet atau mouse .
Hal ini dibedakan dari yang dihasilkan komputer seni , yang diproduksi oleh komputer menggunakan model matematika yang dibuat oleh seniman . Hal ini juga berbeda dari manipulasi digital dari foto-foto , dalam hal ini adalah konstruksi asli " ​​dari awal " . ( Elemen Photographic dapat dimasukkan ke dalam karya-karya tersebut , tetapi mereka tidak dasar utama atau sumber bagi mereka) 


4.The influence graphic design in movies
Pengaruh lain dari budaya dan teknologi dalam desain pemodelan grafis adalah periklanan. Pemilih iklan harus mengetahui peran yang dimainkan oleh budaya, subbudaya, dan kelas sosial pembeli

Kaitan antara Desain Pemodelan Grafis dan Grafik Komputer:
1. Pemodelan geometris yaitu menciptakan model matematika dari objek- objek 2D dan 3D.
2. Rendering yaitu memproduksi citra yang lebih solid dari model yang telah dibentuk.
3. Animasi yaitu menetapkan/menampilkan kembali tingkah laku/behavior objek bergantung waktu.
4. Kerangka Grafik Komputer.
5. Graphic library/package (contoh:Open GL) adalah perantara aplikasi dan display hardware
(Graphic System).


5.Graphic design intern of modeling human computer interaction
Salah satu kriteria dari sebuah antar muka adalah yang menarik. Seorang pengguna,apalagi pengguna baru, biasanya tertarik untuk mencoba sebuah program aplikasi dengan terlebih dahulu tertarik pada suatu tampilan yang ada di hadapan mereka.

Untuk sebuah tampilan yang menarik, memang tidak senantiasa mudah. Seorang perancang tampilan selain harus mempunyai jiwa seni yang memadai, iapun juga harus mengerti selera pengguna secara umum. Hal ini yang perlu disadari oleh seorang perancang tampilan adalah bahwa ia harus bias meyakinkan pemrogramnya,bahwa apa yang ia bayangkan dapat diwujudkan (diimplementasikan) dengan peranti bantu (tool) yang tersedia.

Bagi perancang antarmuka,hal yang sangat penting untuk ia perhatikan adalah bahwa ia sebaiknya mendocumentasikan semua pekerjaan yang ia lakukan. Dengan dokumentasi yang baik, ia dapat mengubah rancangannya apabila menurut ia terdapat rancangan ynag tidak mudah diimplementasikan atau rancangan tersebut mengalami perubahan disesuaikan dengan usulan dari pengguna atau karena alasan lain.

Dokumentasi rancangan dapat dikerjakan atau dilakukan dalam beberapa cara :

   Membuat sketsa pada kertas
   Meggunakan piranti prototype GUI
   Menuliskan tekstual yang menjelaskan tentang kaitan antara satu jendela dengan jendela yang lain
   Menggunakan piranti bantu yang disebut CASE (Computer Aided Software Engineering).

Cara b dan d tidak selalu dapat diterapkan, karena peranti tersebut biasanya berharga cukup mahal,sehingga hanya diterapkan pada pembuatan antarmuka grafik untuk suatu jenis pekerjaan yang besar pula





Komentar

Postingan populer dari blog ini

Trik sulap dengan ilmu SAINS

TRANS TV,TRANS 7, DAN ANTV DITEGUR!

GEDUNG-GEDUNG PALING MENYERAMKAN